Sabtu, 29 Oktober 2016

IMUNISASI PADA BAYI

 IMUNISASI
Image result for IMUNISASI


A.    PENGERTIAN IMUNISASI
Bagian paling penting bagi bayi agar terhindar dari penyakit berbahaya. Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2009:101). Bayi dan anak-anak lebih mudah terserang berbagai macam jenis penyakit karena system pertahanan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya. Bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit mudah menular apabila bersentuhan dengan manusia atau binatang dan lainnya menular melalui udara. Untuk menolak virus dan bakteri dengan cara pemberian imunisasi. Pemberian imunisasi pada bayi yang mempunyai tujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, kekebalan tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor di antaranya terdapat tingginya kadar antibody pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen yang disuntikan, waktu antara pemberian imunisasi, mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan tergantung dari factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tu(buh dapat diharapkan pada diri bayi.
B.     PROSES IMUNISASI
Proses imunisasi sebenarnya adalah pengenalan suatu substansi yang dapat menimbulkan system imunitas melalui pembentukan body penolakan penyakit. Ada beberapa substansi yang diberikan melalui oral (polio),tetapi kebanyakan melalui injeksi atau suntikan pada kulit antigen spesifik yang berasal dari bakteri virus atau toksin mikroba yang di inaktifkan dimasukkan kedalam tubuh dalam bentuk vaksin.
Berdasarkan Depkes RI (2001) insidensi penyakit menular pada tahun 2000 yang dapat mematikan anak yaitu dipteri sebanyak 23 kasus, pertusis sebanyak 142 kasus, tetanus neonaturum sebanyak 466 kasus, polio sebanyak 48 kasus dan campak sebanyak 56 kasus. Beberapa penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian seperti tuberkulosis, hepatitis B, dipteri, tetanus, pertusis, polio, dan campak sebagaian dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Cakupan imunisasi meliputi seluruh propinsi di Indonesia hampir 97% dari 302 kabupaten telah mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Hal ini berarti bahwa cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B, mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa, sedangkan jumlah sasaran bayi di Indonesia per tahun 4,6 juta. Berdasarkan data dari puskesmas 2009) didapatkan target pencapaian imunisasi dasar tahun 2009 adalah sebanyak 625 bayi dan yang tercapai sebanyak 723 bayi. Hal ini melebihi pencapaian dari target dikarenakan masih ada bayi yang belum sempat terdata. Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi dasar di puskesmas.
C.    JENIS-JENIS IMUNISASI
1.      Imunisasi BCG, Ketahanan terhadap penyakit TB (Tuberkulosis) berkaitan dengan keberadaan virus tubercle bacii yang hidup didalam darah. Itulah mengapa agar memiliki kekebalan aktif, dimasukkan jenis basil tak berbahaya ini ke dalam tubuh, alias vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin).
2.      Imunisasi Hepatitis B, Imunisasi ini merupakan langkah efektif untuk mencegah masuknya VHB, yaitu virus penyebab penyakit hepatitis B. Hepatitis B dapat menyebabkan sirosis atau pengerutan hati, bahkan lebih buruk lagi mengakibatkan kanker hati.
3.      Imunisasi Polio, Imunisasi polio akan memberikan kekebalan terhadap serangan virus polio. Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.
4.      Imunisasi DTP, Dengan pemberian imunisasi DTP, diharapkan penyakit difteri, tetanus, dan pentusis, menyingkir jauh dari tubuh si kecil.
5.      Imunisasi Campak, Sebenarnya bayi sudah mendapatkan kekebalan campak dari ibunya. Namun seiring bertambahnya usia, antibodi dari ibunya semakin menurun sehingga butuh antibodi tambahan lewat pemberian vaksin campak. Penyakit ini disebabkan oleh virus Morbili.
6.      Imunisasi HIB. Penyakit Hib bisa dicegah melalui imunisasi Hib. Imunisasi Hib tidak dapat melindungi kanak- kanak daripada mendapat penyakit yang disebabkan oleh bakteria/ virus yang lain. Kanak- kanak mungkin boleh mendapat lain jenis jangkitan radang paru- paru, radang selaput otak atau selesma.  Semua bayi berumur 2, 3 dan 5 bulan perlu diberi imunisasi Hib Imunisasi Hib diberikan sebanyak 3 dos. Umur Dos: 2 bulan Dos 1, 3 bulan Dos 2, 5 bulan Dos.
7.      Imunisasi Rotavirus Rotavirus merupakan penyakit yang banyak menyerang anak-anak dan menyebabkan kematian. Studi terbaru mengungkapkan vaksin rotavirus terbukti efektif dan memberikan perlindungan yang luas. Baru-baru ini sebuah vaksin rotavirus diperkenalkan dan telah terbukti sangat efektif serta memiliki beberapa manfaat yang tidak terduga. Hal ini karena vaksin tersebut memberikan perlindungan yang lebih luas bagi anak yang menerima vaksin dan orang-orang disekitarnya. Para peneliti yang mengevaluasi vaksin tersebut menyimpulkan vaksin ini efektif karena terbukti menurunkan pasien rawat inap akibat diare di rumah sakit sebanyak 50 persen. Penurunan ini terjadi hanya setelah 2 tahun program imunisasi dimulai.
8.      Imunisasi Pnemokokus. Vaksin pneeumokokus konjungat merupakan vaksin kedua yang digunakan untuk mencegah radang selaput otak (Hib adalah yang pertama). Dulu vaksinini hanya dianjurkan untuk dewasa berusia 65 tahun atau lebih dan tidak digunakan pada anak karena tipe vaksin yang terdahulu (polisakarida) tidak bagus digunakan pada anak. Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap 7 strain bakteri pneumokokus penyebab terbanyak infeksi serius pada anak. Vaksin ini baru dapat mencega infeksi telinga tengah, meningitis, pneumonia (radang paru), dan bakteremia akibat bakteri pneumokokus. Bayi harus mendapatkan vaksin ini sebanyak 4 dosis, yang diberikan pada usia 2, 4, 6 dan 12 – 15 bulan. Anak yang berusia lebih tua tidak memerlukan pengulangan dosis sebanyak ini. Konfirmasi dengan dokter anak jika anak anda mulai mendapatkan vaksin pada usia yang lebih tua. Untuk anak berusia lebihdari 5 tahun yang ingin diberikan imunisasi dapat diberikan vaksin pneumokokus polisakarida. Vaksin pneumokokus dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya.
9.      Imunisasi influenza. Imunisasi influenza untuk pencegahan influenza musiman. Influenza (flu) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Ada berbagai jenis virus flu, dimana mereka sering ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala influenza suhu tinggi (demam), nyeri otot, batuk, sakit kepala dan kelelahan yang “ekstrim”. Flu biasanya berlangsung selama antara dua dan tujuh hari dan biasanya membaik secara spontan. Kebanyakan orang bisa sembuh sepenuhnya, tetapi komplikasi, seperti infeksi dada atau pneumonia, berkembang di beberapa kasus.



KEMBAR MONOZIGOTIK DAN DIZIGOTIK



KEMBAR MONOZIGOTIK (IDENTIK)
 





Merupakan kehamilan kembar yang berasal  dari satu ovum sehingga disebut juga hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler. Kembar monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Kembar identik, terjadi bila oleh suatu sebab morula terpecah menjadi dua dan masing-masing berkembang menjadi satu individu. Kembar identik ini sama dalam segala hal baik jenis kelamin, raut muka, sifat, dsb karena berasal dari satu ovum dan satu sperma.

Proses terjadinya kembar monozigotik


Kembar identik atau disebut juga kembar monozigotik berasal dr satu sel telur (ovum) dan satu sel sperma yg mengalami pembuahan dan menjadi satu zigot. Dalam perkembangannya, zigot tersebut membelah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi janin yang berbagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan pemisahan zigot, kembar identik dapat berbagi amnion yang sama (dikenal sebagai monoamniotik) atau berbeda amnion. Lebih jauh lagi, kembar identik bukan monoamniotik dapat berbagi plasenta yang sama (dikenal dengan monokorionik, monochorionic) atau tidak. Semua kembar monoamniotik pasti monokorionik. Berbagi amnion yang sama (atau amnion dan plasenta yang sama) dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan. Contohnya, tali pusar dari kembar monoamniotik dapat terbelit sehingga mengurangi atau mengganggu penyaluran darah ke janin yang berkembang. Kembar monozigotik dapat terjadi pada fase perkembangan yaitu.


A.  Faseblastomere
Jika divisi berlangsung selama pembelahan 2, misalnya, pada tahap 2-sel blastomere, implan kembar monozigot sendiri secara terpisah (setelah zona pelusida telah menghilang), mirip dengan kembar dizigotik. Mereka tidak berbagi membran mereka: kembar masing-masing memiliki plasenta sendiri, chorion sendiri dan amnion. Pemupukan dengan spermatozoon tunggal. Pemisahan dalam tahap pembelahan.
B. tahap blastokista   3-4
Dalam sebagian besar kasus, perpecahan terjadi dalam tahap blastokista   3-4. Tunas embrionik membagi dirinya dalam interior rongga blastokista yang sama menjadi dua massa sel. Kedua embrio memiliki korion yang sama dan plasenta yang sama, tetapi masing-masing memiliki amnion sendiri. Pemupukan dengan spermatozoon tunggal. pemisahan terjadi dalam tahap blastokista.

C. tahap embrio double-layer
Akhirnya, dalam kasus yang jarang, belahan juga dapat terjadi dalam tahap embrio double-layer, langsung sebelum munculnya lapisan primitif 5. Untuk kedua kembar, ini semacam perpisahan mengarah ke plasenta umum, chorion umum dan rongga ketuban umum. Sebagai aturan, meskipun hanya satu plasenta hadir, suplai darah untuk kembar baik disamakan. Namun demikian, kadang-kadang perfusi salah satu janin lebih disukai yang sebagian dapat menjelaskan mengapa perbedaan ukuran besar terjadi. Pemupukan dengan spermatozoon tunggal. pemisahan terjadi pada embrio lapisan ganda.
Kehamilan kembar monozigotik dapat terjadi karena :
-   Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula;
-   Hambatan pada tingkat segmentasi
-   Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum
    primitive streak.
Berikut menunjukkan hubungan antara saat segmentasi dan keadaan ketuban pada kehamilan kembar monozigotik.
Saat segmentasi
Keadaan ketuban
0 – 72 jam
Diamniotik, dichorionik
4 – 8 hari
Diamniotik, monochorionik
9 – 12 hari
Monoamniotik, monochorionik
13 –    hari
Monoamniotik, monochorionik dan kemungkinan terjadinya kembar siam.

Ciri-ciri kembar identik
  • Jenis kelamin sama
  • Golongan darah sama
  • Wajah mirip.





KEMBAR DIZIGOTIK (NON-IDENTIK)
 





Kembar dizigotik (dikenal sebagai "kembar nonidentik") terjadi karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Kembar non identik (fraternal twins), terjadi bila 2 atau 3 ovum diovulasikan sekaligus, misalnya karena kadar FSH dan LH yang tinggi. Masing-masing zigot tersebut akan berkembang menjadi individu yang berbeda. Individu ini memiliki latar belakang genetis yang berbeda karena berasal dari ovum dan sperma yang berlainan. Mereka dapt berjenis Kelamin sama atau berbeda Kembar dizigotik menanamkan diri secara terpisah dan mengembangkan membran yang independen satu sama lain. Kembar masing-masing memiliki plasenta sendiri, chorion sendiri dan rongga ketuban nya sendiri
Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta,2 korion dan 2 amnion. Kadang-kadang 2 plasenta menjadi satu. Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering dibandingkan dengan kembar monozigotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas. Kehamilan kembar dizigotik (= kembar 2 telur, heterolog, biovuler, dan fraternal) kedua telur bisa berasal
dari : 1 ovarium dan dari 2 folikel de Graff; 1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff;1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
Perbedaan ciri, sifat, dan lain-lainnya antara kembar monozigotik dan dizigotik (satu telur dan dua telur) :
Perbedaan

Kembar Monozigotik
Kembar Dizigotik
Plasenta
1 (70%) 
2 (30%)
2 (± 100%)
Korion
1 (70%) 
2 (30%)
2 (± 100%)
Amnion
1 (70%) 
2 (30%)
2 (± 100%)
Tali pusat
2
2
Sirkulasi darah
Janin bersekutu
Terpisah  

Sekat kedua kantong

2 lapis
4 lapis
Jenis kelamin
Sama
Sama atau tidak
Rupa dan sifat
Sama
Agak berlainan
Mata, telinga, gigi, kulit
Sama
Berbeda
Ukuran antropologik
Sama
Berbeda
Sidik jari
Sama
Berbeda
Cara pegangan
Bisa sama 
Bisa satu kidal

Sama, bisa keduanya kanan
Proses kelahiran ganda dizigotik
Dizigotik merupakan kehamilan kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion dan 2 amnion. Kadang-kadang 2 plasenta menjadi satu. Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering dibandingkan dengan kembar monozigotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.
Kehamilan kembar dizigotik (= kembar 2 telur, heterolog, biovuler, dan fraternal) kedua telur bisa berasal dari : 1 ovarium dan dari 2 folikel de Graff; 1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff; 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
Gambar 2 :
Plasenta dan selaput janin kembar monozigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion (melekat menjadi satu), 2 amnion. (B): 2 plasenta (menjadi satu), 2 korion (melekat menjadi satu), 2 amnion. (C): 1 plasenta, 1 korion, 2 amnion (melekat menjadi satu) (D): 1 plasenta, 1 korion, 1 amnion.
Gambar 3 :
Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion, 2 amnion. (B): 2 plasenta (menjadi satu), 2 korion, 2 amnion. 
Ciri-ciri kembar non identik
  • Jenis kelamin bisa berbeda
  • Golongan darah bisa berbeda
  • Wajah tidak begitu mirip.
A.  PERBEDAAN KELAHIRAN MONOZIGOTIK & DIZIGOTIK
Perbedaan ciri, sifat, dan lain-lainnya antara kembar monozigotik dan dizigotik (satu telur dan dua telur) :
Perbedaan
Kembar Monozigotik
Kembar Dizigotik
Plasenta
1 (70%) 
2 (30%)
2 (± 100%)
Korion
1 (70%) 
2 (30%)
2 (± 100%)
Amnion
1 (70%) 
2 (30%)
2 (± 100%)
Tali pusat
2
2
Sirkulasi darah
Janin bersekutu
Terpisah  

Sekat kedua kantong
2 lapis
4 lapis
Jenis kelamin
Sama
Sama atau tidak
Rupa dan sifat
Sama
Agak berlainan
Mata, telinga, gigi, kulit
Sama
Berbeda
Ukuran antropologik
Sama
Berbeda
Sidik jari
Sama
Berbeda
Cara pegangan
Bisa sama 
Bisa satu kidal
Yang lain kanan

Sama, bisa keduanya kanan


B.  PERTUMBUHAN JANIN KEMBAR
(a)    Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari janin   tunggal.
(b)   Berat badan bayi baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gr, triplet di bawah 2000 gr, quadriplet di bawah 1500 gr, dan quintuplet dibawah 1000 gr.
(c)    Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya berselisih antara 50 sampai 1000 gram, dan karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu lebih kurang tumbuh dari yang lainnya.
(d)   Pada kehamilan ganda monozigotik
1.       Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.
2.       Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum, seperti akardiakus, dan kelainan lainnya.
3.       Dapat terjadi sindroma transfusi fetal, pada janin yang mendapat darah lebih banyak terjadi hidramnion, polistemia, edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua terlihat kecil, anemis, dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapat darah.
(e)   Pada kehamilan kembar dizigotik
1.       Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan.
2.       Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda), atau pada kehamilan    yang agak tua, janin jadi pipih yang disebut fetus papyraseus atau kompresus

LETAK DAN PRESENTASI JANIN

 


Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak daripada biasanya, sehingga sering terjadi perubahan presentasi dari posisi janin. Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama, misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua janin dalam letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi kepala dan bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu, presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi bahu.

.      Kembar Siam
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus yang didasari posisi pelekatan keduanya. Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.